![]() |
Kampung Teletubbies |
Keberadaan Rumah Rumah unik ini tentu bukan tanpa alasan,karena rumah yang sebenarnya bernama DOme House atau Rumah Kubah Inim dibangun oleh sebuah Lembaga masyarakat Non Pemerintah dan Domes of the World Foundation sebagai bantuan bagi warga Ngelepen , yang rumahnya telah rata dengan tanah menyusul gempa besar yang melanda wilayah Jogjakarta pada tahun 2006 silam . Perkampungan ini sendiri baru selesai dibangun pada bulan april 2007 dan secara resmi diserahkan pada warga ngepelen dalam peresmian yang dihadiri oleh menteri pemukiman hidup. Prof Dr. Alwi Sihab pada 39 April 2007 yang
sekaligus merubah nama kompleks Perkampungan baru ini dengan nama New
Ngelepen atau kini lebih di kenal dengan Kampung Teletubbies.
![]() |
Kampung Pasir |
Perkampungan
unik berikutnya berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur, tepatnya di
wilayah Sumenep. Di wilayah ini terdapat setidaknya tiga Desa yang di
kenal sebagai Kampung Pasir yaitu Desa Dapenda, Desa Leggung Timur, dan Desa Leggung Barat.
Di ketiga desa ini hampir seluruh warganya menghabiskan seluruh
aktivitas harian merekadi atas pasir. Bagi orang yang baru pertama kali
berkunjung ke daerah ini pasti akan sedikit heran karena di setiap rumah
yang ada di perkampungan ini, hampir pasti di temukan tumpukan pasir
baik itu di dalam rumah maupun halamanya. Tumpukan pasir ini oleh warga
di jadikan sebagai alas tidur, tempat bermain anak bahkan hingga alasa
memasak saat di dapur. Di rumah-rumah warga ini sebenarnya juga tersedia
kasur seperti biasa yang terbuat dari bahan kapuk atau kapas, namun
nyaris tak pernah digunakan karena mereka lebih memilih untuk tidur di
atas pasir.
Kebiasan dari warga di tiga desa ini merupakan tradisi turun-temurun yang sudah berlangsung sangat lama. Warga mempercayai jika tidur diatas pasir, selain lebih nyaman juga baik untuk kesehatan. Sebagian besar pasir yang mereka gunakan sehari-hari diambil dari pantai Lombang, pasir di pantai ini terkenal memiliki kristal pasir yang sangat halus dan bahkan tak akan lengket di tubuh saat basah. Mereka mengaku tidur di atas pasir memberikan berbagai macam manfaat, contohnya tubuh akan terasa bila musim hujan, selain itu tidur di atas pasir juga dipercaya dapat menghilangakan rasa pegal-pegal di tubuh dan bahkan juga menyembuhkan penyakit asam urat dan lain-lain. Karena itu masyarakat di ke tiga desa yaitu Dapenda, Leggung Timur, dan Desa Leggung Barat, tak bisa melepaskan keseharian mereka dari pasir, hingga kadang ada pula yang memilih untuk melakukan persalinan di atas pasir. Karena itulah ketiga desa ini mendapatkan julukan sebagai Kampung Pasir. Sangking cintanya warga Kampung ini terhadap pasir saat mereka harus merantau ke luar, mereka bahkan akan membawa sekantong pasir untuk tetap membuat mereka merasa nyaman di tempat baru mereka.
![]() |
Kampung Rambut Merah |
Beralih ke wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, tepatnya di Kecamatan Botomaru. Di wilayah ini terdapat sebuah
perkampungan bernama Kampung Mawang, yang seluruh warga prianya
menyemir rambut mereka menjadi merah menyala. Tapi meski mereka semua
menyemir rambutnya, kampung ini bukanlah kampung preman ataupun kampung
yang berisikan para residivis. Kampung Mawang merupakan sebuah
perkampungan milik sebuah perkumpulan agama yang bernama Jamaah An Nasdsir.
Selain menyemir rambut mereka perkumpulan yang cukup unik ini juga di
kenal karena kostum mereka yang nyaris seragam yaitu menggunakan busana
warna hitam. Menurut sejarahnya dulu kampung ini didirikan oleh seorang
Uztad bernama Rangka, untuk mengakomodir para Jemaahnya yang
merasa kurang nyaman hidup di luar. Maka di bentuklah sebuah
perkampungan dengan rumah-rumah yang terbuat dari bambu dengan atap
rumbia di atas lahan yang luasnya kurang lebih 8 Hektar. Di lahan ini
pulalah Para Jamaah An Nadzir, menggantung kan hidup mereka dengan
beternak Ikan Mas dan juga bertani. Sistem ekonomi di sini juga termasuk
unik karena semua penghasilan dari beternak ikan dan juga bertani ini
akan di kumpulkan dalam sebuah lembaga mirip koperasi yang di sebut
baitul maal sebelum akhirnya di bagikan secara rata pada seluruh warga
kampung mawang. Pada awal pembentukanya kampung ini sempat di curigai
senbagai sarag ajaran agama yang menyinpang dan juga pelatihan bagi
teroris namun setelah beberapa lama di intai oleh pihak Kepolisian, tak
ditemukan indikasi yang mengarah pada tindakan teroris dan juga perilaku
yang menjurus pada penyimpangan Agama. Sedangkan alasan warga (Pria)
kampung ini menyemir rambut mereka dengan warna merah, adalah karena
mereka ingin mengikuti jejak Nabi yang juga pernah menyemir rambutnya
menjadi merah. Karena itu perkampungan ini sekarang sering disebut
sebagai kampung rambut merah, akibat seluruh warga khususnya pria disini
rambutnya berwarna merah.
![]() |
Kampung Bule |
Saat
pertama mendengar kata Aceh yang pertama kali akan terbayang di benak
kebayakan orang adalah sebuah wilayah yang sangat kental dengan nuasa
Islami. Namun siapa sangka di jika di Provinsi yang berjuluk serambi
mekah ini, terdapat sebuah perkampungan yang berisikan orang-orang yang
berambut pirang dan bermata biru. Rambut pirang dan mata biru yang
biasanya identik dengan ciri-ciri fisik orang dari benua Eropa, atau
kita biasa menyebutnya Bule. Bisa kita temui dengan mudah di sebuah desa
bernama Lamno, yang terletak di wilayah Aceh Barat. Namun jangan kira
jika warga desa ini merupakan Bule-bule yang sedang berlibur di Aceh.
Mereka sebenarnya adalah warga asli Aceh dan juga berbahasa Aceh. Hanya
saja ciri-ciri fisik mereka memang agak berbeda dan mirip dengan orang
Eropa, karena ciri-ciri fisik ini pula wanita dari Desa Lamno menjadi
primadona bagi para pemuda Aceh, karena dianggap sangat cantik terlebih
dengan mata mereka yang berwarna biru.
Menurut cerita warga Lamno ada dua versi
ceritta tentang asal muasal penyebab kebanyakan warga Lamno memiliki
iri fisik layaknya orang Eropa. Salah satu kisah menyebutkan juka pada
zaman dulu masyarakat Kerajaan Daya yang merupakan nenek moyang dari
warga Lamno, pernah menyelamatkan sekelompok orang Portugis yang
terdampar di perairan Lamno. Setelah diselamatkan orang-orang ini
kemudian memilih untuk tak pulang ke Portugis dan menetap di Lamno.
Setelah itu orang-orang ini mulai belajar budaya lokal dan menikah
dengan gadis-gadis asal Lamno. Hingga akhirnya melahirkan
keturunan-keturunan dengan ciri fisik seperti bule yang kini mendiami
Desa Lamno. Sedangkan versi lain menyebutkan jika orang Portugis dulu
datang untuk menjajah Aceh pada tahun 1519, dan sebagian diantaranya
menikah warga Lamno. Sayangnya jumlah suku Daya yang mendiami Lamno kini
tinggal sedikit menyusul bencana Tsunami yang melanda Aceh pada tahun
2004 yang lalu. Akibat bencana Yang telah merenggut tak kurang dari
100.000 nyawa ini, jumlah dari suku Daya, Lamno, juga menurun drastis
dan kini bahkan hanya tersisa sedikit saja di Desa Lamno.
![]() |
Kampung Korea |
Gelombang
K-pop atau yang biasa di sebut sebagai Hallyu kini tengah melanda
seluruh dunia, termasuk diantaranya Indonesia. Dari mulai drama, lagu,
girlband, Boyband hingga acara Tv dari negri ginseng ini selalu laris
manis dan banyak digemari. Bahkan sangking sukanya dengan kebudayaan
Korea, banyak remaja yang rela bersusah payah mempelajari bahasa korea.
Tapi yang tak banyak di ketahui adalah, bahwa di salah satu daerah di
Sulawesi Tenggara terdapat sebuah Etnis bernama Cia-Cia yang
memiliki bahasa daerah yang yang mirip sekali dengan bahasa Korea. Tak
hanya sampai disitu di desa Karya Baru tempat etnis ini bermukim nama
jalannya bahkan juga menggunakan akasara Hangeul (huruf Korea), selain
itu di desa yang terletak di pulau Bau-Bau, kepualaun Buton ini juga
terdapat banyak peninggalan tradisional Etnis Cia-cia yang mirip sekali
dengan benda-benda dari Korea, seperti contohnya lampu lampion.
Hebatnya lagi selain bahasa Korea, di pulau Bau Bau juga terdapat setidaknya lebih dari 90 bahasa lain. Keunikan Inilah yang membuat seorang Profesor asal Korea tertarik pada Pulau Bau Bau Khusuhnya Etnis Cia-Cia. Para antropolog asal Korea kemudian mulai meneliti kenapa terdatap kemiripan antara basaha Cia-Cia dan bahasa Korea. Kedatangan orang-orang dari Korea ini cukup memberi dampak positif, karena kini bahasa Cia-Cia yang awalnya sudah mulai dilupakan oleh warga di pulau Bau Bau kini mulai terdengar lagi. Saat ini jika kita berkunjung ke Desa Karya Baru atau yang sekarang lebih di kenal sebagai Kampung Korea, kita akan mudah menemui anak-anak yang telah fasih berbahasa Korea. Hal ini disebabkan karena dulu pernah ada guru bahasa dari Korea yang datang khusus untuk mengajarkan bahasa Korea pada anak Cia-Cia. Namun belakangan guru-guru asal Korea tersebut telah digantikan oleh guru asli asal Cia-Cia yang telah mendapatkan pelatihan di Korea. Sedangkan untuk asal-usul dari akulturisasai budaya warga Pulau Bau Bau yang memiliki keidentikan dengan budaya Korea ini diduga bermula dari bermigrasiinya beberapa orang asal Korea ke pulau Bau Bau dan bermukim disini, jauh sebelum Indonesia terbentuk.
**************************************************************
![]() |
Yakuza4d.com |
BO aman dan terpercaya :
PROMO YAKUZA4D OKTOBER 2016
PROMO BONUS DEPOSIT PERTAMA 5%
MINIMAL DEPOSIT 100.000, MAKSIMAL BONUS 50.000
SYARAT WD MINIMAL ADA BETTING 50% DARI NILAI DEPOSIT
======================================================================
PROMO BONUS DEPOSIT HARIAN 1%
MINIMAL DEPOSIT 100.000, MAKSIMAL BONUS 100.000
SYARAT WD MINIMAL ADA BETTING 50% DARI ( NILAI DEPOSIT + BONUS )
NB : BISA DICLAIM SETIAP DEPOSIT SAMPAI TOTAL BONUS MENCAPAI 100.000
======================================================================
PROMO PRIZE 2 DAN PRIZE 3 BERLAKU DI SEMUA PASARAN
- KECUALI SD, TEXAS, SGP , CAMBODIA, INDIA , KENTUCKY , BULLEYES, PCSO DAN HK -
Discount : Jackpot :
2D = 29 % 2D x 70.000
3D = 60 % 3D x 400.000
4D = 67 % 4D x 3.000.000
PRIZE 2 =
------------------
2D : 10.000
3D : 50.000
4d : 100.000
PRIZE 3 =
-----------------
2D : 10.000
3D : 25.000
4D : 50.000
Daftar : https://goo.gl/5IKMhZ
*****************************************************************************